Penggunaan Dana Bos SMPN 1 Cibingbin Diduga Tidak Transparan




PORWADES.COM -Bantuan Operasional Sekolah atau BOS adalah bantuan pendidikan berbentuk dana yang diberikan kepada sekolah dan madrasah untuk kepentingan non personalia. 

Dana BOS diberikan berdasarkan jumlah siswa yang dimiliki sebuah sekolah.

Namun pada kenyataanya  dana bos di gunakan banyak yang tidak tepat sasaran sehingga ada ruang untuk di korupsi, terutama pada pelaporan pembayaran tenaga honorer, pemeliharaan sarana prasarana sekolah dan pengadaan barang.

Hal ini terungkap berdasarkan investigasi di lapangan yang di lakukan oleh media ini dengan melakukan wawancara dengan beberapa guru honorer dan melihat fisik bangunan sekolah.

Salah satu dugaan kuat dana bos di korupsi adalah di SMPN 1 Cibingbin kecamatan Cibingbin Kuningan.

Hal ini terlihat pada pelaporan penggunaan dana bos tahun 2022 secara online.

Sekolah ini melaporkan di tahap pertama bulan Pebruari untuk pembayaran honorer sebesar 44.565.000,_ (empat puluh empat juta lima ratus enam puluh lima ribu rupiah )  kemudian di tahap kedua    Rp 55 215.000  dan tahap ketiga   sebesar Rp 49.200.000 (empat puluh sembilan  juta dua ratus ribu rupiah ), sehingga terhitung senilai Rp 148.980.000 ( seratus empat puluh delapan juta sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah )

Sedangkan untuk perawatan sarana dan prasarana mencapai Rp. 149.293.200.( seratus empat puluh sembilan juta dua ratus sembilan puluh tiga ribu dua ratus rupiah )

Bendahara bos Hj Juju ketika di konfirmasi terkait penggunaan dana bos awalnya berbelit belit dan menanyakan dari mana sumber data tersebut , bahkan hampir tidak mau memberikan keterangan dengan alasan punya atasan. 

Namun berdasarkan keterangan dari bidang Sapras , penggunaan dana bos untuk perawatan di alokasikan untuk menunjang sekolah Adiwiyata ,sedangkan untuk pembayaran honorer telah di serahkan kepada 27 tenaga honorer baik guru maupun Tata usaha

Adanya hal tersebut , awak media ini mencoba meminta penjelasan kepada kepala sekolah  namun kepala sekolah Apep Saepudin sangat sulit di hubungi baik melalui telepon maupun lewat WA dan hanya bertemu dengan bendahara Bos dan didampingi oleh bidang Sapras Nana.

Sampai berita ini di turunkan pihak sekolah maupun dinas pendidikan belum memberikan tanggapan.   ( Suradi )